Selasa, 05 Maret 2013

Analisis Jurnal



Jurnal yang dianalisis ini berjudul “Appraisal of The Effect of The Global Financial Meltdown on The Nigerian Money Market”, dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “Penilaian Pengaruh Krisis Keuangan Global Terhadap Pasar Uang Nigeria”. Jurnal ini dibuat oleh Mayowa Gabriel dari Departemen Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ilmu Manajemen, University of Benin, Benin-City, Edo State, Nigeria. Jurnal ini dipublikasikan oleh International Journal of Economics and Finance (www.ccsenet.org/ijef) pada tanggal 4 september 2011.

Fokus penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini adalah pengaruh pada krisis keuangan global terhadap pasar uang Nigeria. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah utama yang terkait dengan krisis keuangan global dan pengaruhnya terhadap perekonomian di Nigeria. Dalam penelitian ini diuangkapkan terdapat 5 masalah utama yang menyebabkan krisis global masuk ke dalam pasar uang Nigeria. Yang pertama adalah penarikan kembali modal yang dilakukan oleh beberapa institusi keuangan penting dari pasar uang Nigeria. Yang kedua adalah melambungnya pasar kredit internasional. Yang ketiga adalah dampak buruk dari krisis dalam kegiatan ekonomi di Nigeria. Keempat, sumber penting dari pendapatan dan pertukaran pekerja asing yang kemungkinan pembayarannya tidak pasti. Yang terakhir merupakan faktor psikologi, karena pasar global terlalu akrab dengan krisis keuangan.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Ordinary Least Square Technique, teknik OLS. Teknik ini merupakan teknik terbaik dalam taksiran linier yang tidak memihak, dengan persamaan garis lurus yang dapat diperkirakan. Teknik ini digunakan untuk meneliti data-data keuangan secara empiris sebelum terjadinya krisis yaitu dari tahun 2000-2005 dan data saat terjadinya krisis dari tahun 2006-2009, tetapi data saat terjadinya kririrs ini akan diteliti setelah kebutuhan terhadap penyesuaian data yang relevan dilaksanakan. Pendalaman penelitian terhadap data keuangan  ini akan dipakai sebagai kekuatan dalam krisis keuangan, dengan indikator pasar uang (surat hutang jangka pendek, surat berharga, aksep bank, sertifikat deposito, rasio pinjaman bank dan inflasi) akan menjadi variabel.

Penemuan dari penelitian secara empiris menunjukkan bahwa pada saat masa sebelum krisis (2002-2005) semua variabel memenuhi perkiraan apriori. Namun, pada masa krisis hanya koefisien inflasi yang mempertahankan pertanda apriori tersebut. Hal ini menyatakan secara tidak langsung bahwa kegiatan ekonomi dipengaruhi dengan kurang baik oleh krisis keuangan global yang terlihat dari pengaruh buruk yang merugikan secara mendalam. Hal ini menunjukkan ketidakstabilan indikator menjadi pengaruh yang telah diperkirakan dalam pasar uang Nigeria. Hal ini dapat dikaitkan dengan kegagalan regulator (pengatur) pasar uang  Nigeria untuk memenuhi tanggung jawab utamanya dalam menyediakan dana yang dibutuhkan untuk sektor penting di mana dana tersebut diperlukan selama periode krisis keuangan.

Untuk itu, penelitian ini merekomendasikan prosedur yang memadai dalam penanganan krisis yang sebaiknya diselesaikan dengan segera, dengan mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Para ahli moneter juga harus dapat mengidentifikasi kelemahan pasar uang dan mengusahakan perlindungan yang efektif terhadap pasar uang, dengan tujuan untuk mengurangi akibat atau pengaruh lebih lanjut dari krisis keuangan dalam perekonomian Nigeria.

Krisis keuangan yang baru-baru ini terjadi, mempengaruhi perekonomian dunia terutama pasar modal dan pasar uang, menyebabkan terbukanya perdepatan baru mengenai efektivitas peraturan yang ada pada sektor keuangan. Hal ini yang telah menciptakan hilangnya kepercayaan individu dan investor bisnis di lembaga pasar uang Nigeria. Bank-bank yang berada di bawah Bank Sentral kurang mampu untuk memberikan jaminan dan akan membutuhkan lebih banyak waktu lagi untuk mengembalikan kepercayaan pada pasar uang dan untuk menunggu kemungkinan terhadap transaksi baru. Tetapi Bak Sentral bisa saja memberikan keyakinan dengan mengizinkan para individu dan investor untuk menyebarkan ketentuan dalam kerugian kredit selama tiga tahun. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang menguntungkan dalam mendorong pemulihan nilai aset yang pada akhirnya akan mengurangi persyaratan pengadaan kredit yang sebenarnya. Regulator pasar uang juga dalam hal ini memiliki kesempatan dalam mendapatkan kembali rasa hormat dan kepercayaan kemampuan untuk melakukan rekapitalisasi sendiri di pasar uang.

Pasar uang Nigeria menempati posisi penting dalam kemajuan pembangunan bangsa dan telah memberikan catatan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan selama bertahun-tahun. Bank Sentral Nigeria harus memberikan perhatian lebih pada stabilitas makroekonomi, pemeliharaan stabilitas keuangan ekonomi dan memastikan berfungsinya ekonomi moneter (pembayaran dan penyelesaian sistem).

Pemerintah saat ini menggunakan kebijakan fiskan untuk mengurangi tekanan krisis keuangan. Dan untuk menyocokan upaya yang dilakukan pemerintah, Bank Sentral Nigeria juga telah menentukan beberapa langkah yang memungkinkan dalam mengatasi krisis negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar